Hadapi Penolakan dengan Legowo
Pepatah lama mengatakan “Cinta ditolak dukun bertindak.”
Apakah setiap penolakan harus direspon dengan melibatkan dukun? Jika begitu bayangkan betapa sibuknya dukun di seluruh dunia! Setiap hari, pasti ada penolakan yang dialami seseorang. Ditolak saat melamar kerja, lamaran nikah tidak diterima pasangan atau tidak direstui calon mertua, tulisan ditolak penerbit, masakan dilepeh anak, dan masih banyak lagi jenis penolakan yang terjadi setiap harinya.
Penolakan yang belum lama ini saya alami adalah ditolak saat apply jadi freelance content writer di salah satu media dan di situs freelancer. Bukan ditolak mentah-mentah sih, lebih tepatnya di-ghosting tanpa kabar. Karena sudah berminggu-minggu tidak ada kejelasan, saya anggap saja itu ditolak.
Bagaimana rasanya ditolak? Awalnya tentu saja sakit! Tapi lama-lama jadi biasa saja. Sudah beberapa kali saya nge-bid di situs freelancer luar negeri, tapi belum ada yang tembus. Beberapa kali pula tulisan yang saya kirim ke media online ditolak. Awalnya kecewa, lama-lama ya sudah jadikan pembelajaran saja.
Penolakan adalah bagian alami dari kehidupan. Cara kita merespon penolakan dapat memengaruhi mood dan kondisi emosi. Merasa kecewa dan sedih karena ditolak adalah hal yang wajar, apalagi untuk hal yang sangat kita idamkan.
Ketika mengalami penolakan, biasanya seseorang akan meragukan diri sendiri.
“Apa aku tidak cukup baik sehingga ditolak?”
“Apa aku terlalu buruk untuk diterima?”
Perlu waktu untuk bisa menerima penolakan dengan legowo. Bagaimanapun, kita harus berusaha bangkit dari kekecewaan akibat penolakan yang diterima. Alih-alih merasa terpuruk, jadikan hal itu sebagai jalan introspeksi diri. Bagaimana caranya?
Berikut adalah beberapa tips untuk menghadapi penolakan:
Terima Kenyataan dengan Bijak
Ketika dihadapkan dengan penolakan, biasanya respon pertama adalah kecewa, tidak percaya, atau tidak terima. Wajar, karena memang begitulah fase berduka ketika mengalami hal buruk. Berikan waktu kepada diri untuk bisa memproses yang sedang terjadi agar bisa menerimanya. Walau begitu, jangan terlalu keras pada diri sendiri. Penolakan bukanlah penilaian mutlak terhadap nilai atau kemampuan kita.
Pahami Alasan Ditolak
Pasti ada alasan di balik sebuah penolakan. Jika alasan penolakan tidak jelas, maka tanyakan kepada pihak yang menolak. Hal ini dapat dijadikan pembelajaran dan introspeksi diri, serta memberikan wawasan berharga. Dengan begitu kita bisa belajar dari kekurangan atau kesalahan sebelumnya, lalu memperbaiki diri untuk kesempatan yang lebih baik di masa depan.
Memperbaiki Diri
Gunakan pengalaman penolakan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh. Identifikasi area di mana kita dapat meningkatkan diri, baik dari segi keterampilan, pengetahuan, atau cara berkomunikasi.
Minta Dukungan dan Nasihat Orang Lain
Jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional. Berbicara dengan orang-orang yang peduli dapat memberikan perspektif baru dan membantu mengurangi beban emosional.
Selain itu, kita perlu minta masukan dan nasihat dari orang lain yang lebih berpengalaman. Ketika ditolak melamar pekerjaan, ceritakan bagaimana prosesnya. Kita bisa minta masukan mengenai menulis CV yang bagus dan cara menjawab wawancara.
Tetap Positif Thinking dan Legowo
Penolakan bukan akhir dari segalanya, melainkan sebuah babak baru untuk mengeksplorasi peluang baru. Ketika kita sudah yakin dengan kemampuan dan kualifikasi diri, tetapi nyatanya tetap ditolak, anggap saja belum rezeki.
Founder komunitas ISB, Teh Ani Berta, pernah berbagi insight di grup whatsapp komunitas ISB. Mungkin di antara teman-teman banyak yang punya portfolio solid, lulusan S2, dan skill yang mumpuni. Namun saat apply pekerjaan, pitching kerja sama dengan calon klien, dll belum mendapat sambutan. Berarti ada yang salah dan perlu dicari tahu. Mungkin dari segi komunikasi, strategi, atau kesan pertama.
Menghadapi penolakan membutuhkan ketahanan emosional dan kemampuan untuk belajar dari setiap pengalaman. Dengan sikap yang bijak, penolakan dapat menjadi pendorong motivasi untuk meraih kesuksesan di masa mendatang.
Jadi, tak perlu dukun jika cinta ditolak. Begitulah cara menghadapi penolakan dengan legowo dari saya. Adakah kiat lain dari teman-teman? Share di kolom komentar ya.
Comments
Post a Comment