IDN Pictures, Dukungan dari IDN Media untuk Industri Film Indonesia di Tengah Pandemi
Siapa yang sudah kangen nonton di bioskop sambil makan popcorn? Sudah beberapa bulan bioskop tidak beroperasi, para pecinta film pun harus beralih ke media lain. Walaupun belakangan ini santer kabar bioskop akan dibuka kembali, tetapi masih menimbulkan kontroversi di masyarakat mengingat pandemi yang belum teratasi.
Kita sebagai penikmat film saja merasakan dampak pandemi terhadap industri film. Apalagi para pekerja di bidang perfilman, mungkin banyak yang kehilangan penghasilan. Aktris senior, Sophia Latjuba sempat membeberkan bahwa lebih dari 35.000 pekerja film menjadi pengangguran atau terpaksa berganti profesi karena banyak produksi film yang dibatalkan.
Berkurangnya produksi film dan ditundanya penayangan film membuat hiburan berkurang. Padahal menonton film adalah salah satu kegiatan yang aku lakukan ketika mencari inspirasi atau sekadar mengendorkan pikiran. “KKN di Desa Penari” adalah salah satu film yang terpaksa ditunda. Film yang diangkat dari cerita di twitter yang viral itu seharusnya tayang pada pertengahan Maret. Namun, saat itulah masa awal pandemi masuk di Indonesia.
Di tengah badai yang menerjang industri film ini, IDN Media memberikan dukungan dengan mendirikan IDN Pictures. Siapa yang tidak kenal dengan IDN Media? Perusahaan media multi-platform ini banyak digandrungi generasi millennial dan gen Z. Aku pun sempat menjadi community writer di IDN Times dan mendapat tambahan penghasilan yang lumayanlah.
Sesuai dengan visinya, yaitu menjadi media yang mendemokratisasi akses informasi yang akurat, bermanfaat, seimbang, dan positif bagi masyarakat, IDN Media menaungi beberapa platform berita. Beberapa di antaranya yang sering aku kunjungi adalah IDN Times yang menyediakan berbagai berita dan informasi, Popmama.com yang bisa menjadi tempat belajar bagi orang tua terutama para ibu, dan Yummy untuk mencari inspirasi resep masakan.
Walaupun sudah sangat berkembang dan maju, IDN Media tidak berhenti mengembangkan sayapnya. Kini IDN Media mendirikan IDN Pictures untuk mendukung industri perfilman Indonesia. IDN Pictures lahir setelah IDN Media mengakuisisi Demi Istri Production, sebuah perusahaan film independen yang didirikan oleh sutradara Fajar Nugros dan produser Susanti Dewi pada tahun 2013. Kedua sineas ini telah menghasilkan beberapa film layar lebar seperti Cinta Brontosaurus (2013), Moammar Emka’s jakarta Undercover (2017), Yowis Ben (2018 dan 2019), serta Terbang Menembus Langit (2018).
Demi meningkatkan kualitas perusahaan filmnya, Fajar Nugros dan Susanti Dewi berencana melakukan upscale. Beberapa calon investor siap menjadi partner kerja mereka. Namun, mencari partner di industri ini layaknya mencari jodoh, harus ada kecocokan visi dan misi agar bisa berjalan berdampingan. Apalagi proses memproduksi sebuah film sangat kompleks, perlu perjuangan yang panjang untuk mengeksekusi suatu ide menjadi film yang akhirnya bisa dinikmati penonton.
Setelah beberapa kali bertemu calon partner yang belum klik, Fajar Nugros dan Susanti Dewi bertemu dengan Winston Utomo (Founder dan CEO IDN Media) dan William Utomo (Founder dan COO IDN Media) pada Oktober 2019. Ternyata kedua belah pihak mempunyai kesamaan visi dan misi. Akhirnya terjalinlah kolaborasi melahirkan IDN Pictures yang diresmikan pada 12 Mei 2020 lalu. Kini Fajar Nugros dan Susanti Dewi berperan sebagai Head IDN Pictures.
![]() |
Susanti Dewi dan Fajar Nugros |
Comments
Post a Comment